RIAUDETIL.COM – Olimempunyai fungsi yang sangat vital pada kinerja mesin. Selain untuk melumasi setiap komponen mesin, pelumasjuga berfungsi sebagai pendingin.
Untuk itu, pemilihan oliharus disesuaikan dengan spesifikasi mesin atau rekomendasi dari pabrikan. Tetapi, tidak sedikit yang melakukan percobaan ekstrim dengan mencampur oli menggunakan bahan lain.
Salah satu bahan yang sering digunakan adalah buah pisang. Mencampurkan pisang ke dalam ruang mesin dipercaya dapat membuat mesin menjadi lebih halus.
Padahal, cara tersebut sangat berbahaya dan dapat merusak komponen mobil. Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor ( ADM), Anjar Rosjadi mengatakan, bahwa untuk pelumas harus sesuai dengan spek mesin.
“Tujuannya agar oli bisa membuat performa mesin menjadi lebih optimal, kalau untuk mesin lama masih pakai 10W40 yang kekentalannya tinggi,” katanya kepada Kompas.com, Selasa (18/2/2020).
Anjar menambahkan, untuk mesin mobil keluaran terbaru kebanyakan menggunakan pelumas dengan viskositasnya rendah. Sehingga, oli bisa mencapai semua celah-celah yang ada di ruang mesin.
“Ini karena mesin sekarang memang tingkat kepresisiannya tinggi jika dibandingkan dengan mesin-mesin lama,” ujarnya.
Anjar pun sangat tidak menyarankan pemilik mobil untuk mencampur pelumas dengan bahan lain apalagi dengan pisang atau menggantinya dengan minyak goreng. Hal itu bisa berdampak pada komponen mobil.
“Menggunakan minyak goreng bisa-bisa membuat mesin jebol. Sebaiknya menggunakan oli sesuai spek mesin agar aman dan optimal,” katanya.
Sebelumnya, Trainer dari Masyarakat PelumasIndonesia (Maspi) Juergen Gunawan mengatakan, bahwa campuran minyak goreng pada oli akan mempercepat kerusakan pada mesin. Minyak gorengtidak akan membuat suara mesin lebih halus.
“Intinya minyak gorengada kandungan glycerid yang bisa berpotensi menyebabkan metal surface scratch (baret di permukaan mesin) dan naiknya water content (kandungan air). Jadi fatal untuk mesin,” kata Juergen.
Juergen juga mengatakan, bahwa mencampur pisang dengan olijuga berbahaya. Mengingat, tingkat kekentalan pisang lebih kental dari oli dan melebihi batas wajar.
Hal ini justru bisa mempercepat kerusakan pada mesin. Juergen menyarankan pemilik kendaraan untuk tidak mencoba-coba mengikuti mitos sesat tersebut.
Apalagi untuk kendaraan generasi terbaru yang teknologinya sudah berbeda dengan kendaraan lama.
“Untuk mesin mobil sekarang, bisa langsung game over kalau dimasukin pisang,” ucap mantan penguji pelumasdan bahan bakar di LOBP Pertamina Plumpang ini.***(kompas.com)