Kekurangan Anggaran, Pembangunan Kembali Jembatan Kayu Desa Kuala Tolam ” Ngutang” Ke Perusahaan

Pelalawan, riaudetil. com – Meski sudah mendapat bantuan dari dua perusahaan yakni PT. RAPP dan PT. SAU berupa uang sejumlah Rp. 100 juta untuk pembangunan kembali jembatan kayu yang menghubungkan desa kuala tolam timur dan barat sepanjang kurang kebih 60 meter yang ambruk akibat diterjang banjir pada Ahad (1/10/2017) lalu, namun sempat mengami kendala karena kekurangan anggaran sekira Rp. 40 juta. Untuk mengantisipasi kekurangan anggaran tersebut, warga terpaksa melakukan pinjaman kepada PT. SAU.

Hal ini dibenarkan Weri Zakaria PJ Kepala Desa Kuala Tolam Kecamatan Pelalawan kepada riaudetil. com, Selasa (8/5/2018).Menurutnya, pinjaman uang ke perusahaan sekira Rp. 40 juta sudah disepakati bersama warga. ” Memang istilahnya ini utang dan akan dilunasi dalam bentuk kompensasi karena ada uang warga di perusahaan,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Saat ditanyakan apakah soal kekurangan anggaran dikoordinasikan dengan pihak kecamatan atau kabupaten, Weri menyampaikan pihaknya tidak sampai melakukan koordinasi. ” Begini, sudah ada niat baik perusahaan untuk membantu warga untuk pembangunan kembali jembatan kayu desa kuala tolam. Tentu kita ingin material dan peralatan yang bagus hingga jembatan bertahan lama. Dengan bantuan perusahaan ini ada beban moril bagi kita untuk menyelesaikannya. Pinjaman tidak akan membebani warga karena berbentuk kompensasi meskipun bahasanya kita mengutang ke perusahaan, ” paparnya.

Dikatakan Weri, saat ini alat berat dari Dinas PUPR Kabupaten Pelalawan sudah tiba dilokasi melakukan pem bersihan, pengangkatan kembali kayu yang lama dan penimbunan di pangkal pembangunan jembatan.

” Untuk material,peralatan dan persiapan pembangunan kemvali jembatan tidak ada masalah. Diperkirakan paling cepat sevelum lebaran jembatan sudah bisa berfungsi paling tidak untuk jalan kaki. Kita akan mempersiapkan jembatan ini kuat dan kokoh dan bisa dilintasi kembali kendaraan.

Ditambahkannya, pasca ambruknya jembatan kayu akibat diterjang banjir, sekitar 200 kk mengalami kesulitan dalam akses.

” Sebelumnya ada pompong warga yang stanbay dan selanjutnya warga berinisiatif membuat rakit untuk penyeberangan. Yang jelas menyulitkan warga, ” ungkapnya. (Zoelgomes)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *