Pelajar aksi coret baju seragam usai Lulus UN

RIAUDETIL.COM,PELALAWAN – Dari Pantauan Riaudetil.com Aksi corek baju sekolah mewarnai ketulusan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) Sederajat. Tak hanya puas sampai disitu , kompoy sepeda motor di jalan raya juga seakan menyemarakkan kelulusan mereka, lantas apa tanggapan warga dengan aksi ini.

Adalah Ibnu Umar (55) tokoh masyarakat Pangkalan Kerinci. Ia memberikan komentar atas aksi yang mereka lakukan.

Bacaan Lainnya

“Saya pikir ini persoalan akhlak dan mental generasi kita. Saya pikir pelaku dunia pendidikan gagal membina generasi kita,”ujarnya.

Saat ini sambunganya, sekolah tidak lagi bisa memberikan dan mencerminkan keperibadian sikap hidup ketimuran.

“Saya pikir ini tidak saja menjadi tanggung jawab dunia pendidikan ( pemerintahan). Orang tua juga memiliki peran strategis,”tuturnya seraya mengatakan tanggung jawab moril saya tunjukan kepada para pendidik. Sebab guru-guru sekarang tidak lagi bisa memberikan cerminan kepribadian kepada anak didiknya.

Ibnu Umar menceritakan singkat sejarahnya tentang bangaimana Ia menempuh pendidikan dibangku sekolah dulu.

“Dahulu guru menunjukan sikap seorang pendidik, tegas dan lugas, jadi para anak didik begitu menghargai para gurunya. Saat ini sikap ini yang ngak jelas, akibatnya dapat kita lihat. Pepatah orang tua kita bilang guru kencing berdiri, murid kencing berlari,”tuturnya.

“Kami berharap pemerintah memperbaiki sistem pendidikan. Dan kalau saya sarankan kembalikan pada sistem pendidikan 80-90 an. Saat ini asal anak ikut ujian lansung dinyatakan lulus. Kendati mental dan kelakuan tidak mencerminkan seorang anak yang menempuh dunia pendidikan,”imbunhya. Sekolah saat ini tidak lagi menimbah pendidikan, namun lebih pada cara bagaimana dapat pengakuan pernah sekolah dan dapat ijazah, dan tak peduli pada hasilnya.(anto/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *