RIAUDETIL.COM – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadipunya cerita sendiri soal tindakan warga terhadap dirinya. Edy menyebut dirinya pernah dilaporkan ke KPKhingga dilempar sampah oleh warga.
Pelaporan Edy ke KPK ini awalnya terungkap saat Edy memberi sambutan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Badan Pertanahan Nasional Sumut di Hotel Adimulia, Medan, Senin (17/2). Edy mengatakan dirinya dilapor ke KPK gara-gara persoalan tanah.
“Tanah ini menjadi persoalan yang tidak ada ujung pangkalnya sampai ke mana kita harus berhenti. 4-5 hari yang lalu, saya dilaporkan ke KPK tentang tanah ini, tanah eks HGU ini,” ujar Edy.
Edy kemudian mengatakan persoalan tanah di Sumut menumpuk di meja kerja kantornya. Dia mengaku pesimistis dengan banyaknya persoalan tanah di Sumut yang juga membuat beberapa program pemprov terhambat.
“Kalau kita berpikir rasanya pesimis sama urusan pertanahan. Sedikit kita berbicara tanah, ributnya sudah sampai ke mana-mana,” jelas Edy.
Edy pun mengaku tak terima dilaporkan ke KPK gara-gara masalah tanah di Sumut. Dia berencana melaporkan balik warga yang melaporkannya itu.
“Kulaporkan balik dia. Mencemarkan nama baik, biar ditentukan pengadilan siapa yang salah. Selama ini aku diam-diam, ke depan tidak boleh lagi diam,” ujar Edy.
Namun, Edy belum menyebut kapan akan melakukan pelaporan. Edy mengatakan akan mendalami terlebih dahulu persoalan yang terjadi.
“Sudah pasti itu mencemarkan nama baik, akan dilaporkan balik,” tegasnya.Selain dilaporkan ke KPK, Edy ternyata pernah dilempar warga dengan sampah. Hal itu terjadi secara tak sengaja saat Edy melakukan susur sungai di Medan.
Pengalaman itu disampaikan Edy saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut di Hotel Le Polonia Medan, Kamis (27/2/2020).
“Saya telusuri sungai, saya sedang telusuri sungai saya dilempar sampah. Begitu habis ngelempar saya tanya kenapa dibuang. ‘Oh maaf pak, saya nggak tahu kalau Pak Gubernur lewat’ katanya,” ujar Edy dalam sambutannya.
Edy memang diketahui beberapa kali menelusuri sungai di Medan dengan perahu karet. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengecek penyebab dan mencari solusi mengatasi banjir di Medan.
Kembali soal warga membuang sampah ke sungai. Edy mengaku perbuatan warga tersebut membuatnya bingung. Dia membandingkan kondisi sungai di Medan dengan sungai di Jerman.
“Saya datang ke Jerman. Di samping-samping sungainya ada jarak, itu pohon apel, ada yang merah buahnya. Sungainya ada orang tua duduk pakai kursi, dia mancing,” jelas Edy.
Edy pun meminta BPBD melaksanakan rapat di pinggiran sungai. Dia ingin BPBD melihat langsung kondisi sungai saat melakukan rapat.
“Tolonglah Rakorda ini, saya kepingin rapatnya nanti itu di pinggir sungai. Jangan di hotel. Jadi kita tunjuk langsung di sungai itu, ini yang kita rapatkan. Kalau di sini kita rapatkan (di hotel), tertib, dingin, sejuk. Keluar dari sini lupa lagi kita,” paparnya.***(detik.com)