RIAUDETIL.COM – Kepopuleran bubble tea juga sampai di Medan. Salah satu kreasi uniknya adalah bubble tea jumbo dalam galon 2 liter!
Tren bubble tea bukan hal baru di Jakarta. Sejak 2017, paduan teh, susu, dan bola-bola tapioka kenyal (bubble) khas Taiwan ini jadi incaran. Apalagi tahun lalu muncul tren bubble brown sugar yang diracik dari paduan susu, bubble, dan sirup gula aren.
Tren ini ternyata juga sampai ke Medan. Banyak orang Medan ketagihan cita rasa bubble tea yang manis creamy. Salah satu kafe yang menjualnya adalah Zeri Bowl di kawasan Jl. Ir. H. Juanda No.63. Gerainya juga tersebar di banyak lokasi seperti Cemara Asri dan Asia Mega Mas.
 Foto: dok.detikFood |
Bukan di cup biasa, bubble tea di sini juga disajikan dalam ukuran 2 liter. Wadahnya seperti galon mini yang dibanderol sekitar Rp 90.000. Bubble tea ini cocok dinikmati beramai-ramai. Mulai dari 5 sampai 8 gelas tergantung ukurannya.
Menyambangi gerai Zeri Bowl di Jalan Juanda, detikFood (26/2) bertemu langsung dengan pemiliknya, Anita Tanotho. Inspirasi bubble tea didapat langsung dari negara asalnya, Taiwan. Anita memang tidak memiliki latar belakang pendidikan kuliner, namun ia hobi makan dan mencicipi sajian dari kafe ke kafe saat di luar negeri.
 Foto: dok.detikFood |
Bubble tea pun jadi salah satu menu yang diminati pelanggan Zeri Bowl. Kami diajak memraktekkan langsung cara membuat bubble tea unik berukuran 2 liter. Bahan utamanya adalah daun teh kering dan susu bubuk dari Taiwan. Masing-masing berukuran 50 gram dan 240 gram.
Bahan lainnya adalah bubble yang sudah direbus, gula cair, dan es batu. Pertama, teh perlu diseduh dengan air bersuhu tepat selama 10 menit. “Supaya hasilnya nanti terasa pekat,” kata Anita. Setelah itu teh disaring hingga sisa airnya saja dan daunnya disisihkan.
Air teh selanjutnya dicampur bersama susu bubuk sampai rata. Campuran ini dimasukkan ke dalam galon mini, disusul dengan bubble, dan es batu. Minuman bubble tea 2 liter pun siap dinikmati!
 Foto: dok.detikFood |
Mengenai Zeri Bowl, usaha ini dirintis Anita sejak 2014. Awalnya hanya menjajakan Taiwan dessert bowl di bazar, namun karena responsnya positif, Anita menjalankan bisnis online. Siapa sangka bisnisnya terus berkembang hingga ia punya 8 gerai sekarang.
“Menunya dessert 20 macam, minuman 30 jenis, snack seperti ayam goreng crispy Taiwan,” tambah Anita. Ia mengaku perkembangan bisnisnya juga didukung kolaborasi dengan kemajuan teknologi seperti GrabFood. Pelanggannya semakin meluas, begitupun dengan jangkauan gerainya.***(detik.com)
