Pelalawan, riaudetil.com – Bupati Pelalawan H. M. Harris menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor 8 kecamatan di Kabupaten Pelalawan pada hari ini, Kamis (27/12/2018) berakhir.
Hal ini dibenarkan Hadi Penandio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan kepada riaudetil.com, Kamis (27/12/2018).Menurutnya, diakhirinya status tanggap darurat untuk 8 kecamatan di Pelalawan yang berdampak banjir dikarenakan beberapa hal ; 1.Laporan dari kecamatan sebagian besar banjir dan titik genangan air sudah surut. 2.Ketinggian air hasil pengukuran trendnya sudah turun. 3.Beberapa akses jalan yang putus sudah dilewati.
8 kecamatan di Kabupaten Pelalawan yang berdampak banjir ditetapkan status tanggap darurat dari 14 desember hobgga 27 desember 2018 yakni Kecamatan Langgam,kecamatan Pelalawan,kecamatan Pangkalan Kuras, kecamatan Teluk Meranti,kecamatan Bunut,kecamatan Ukui dan kecamatan Kerumutan.
” Meski status tanggap darurat berakhir di 8 kecamatan,namun 12 kecamatan se – kabupaten Pelalawan masih berlaku status siaga darurat yang berlaku sejak 16 Oktober hingga 31 desember 2018 mendatang, ” ucapnya.
Sementara level debit air sungai kampar di ponton langgam pada hari ini,Kamis (27/12/2018) menunjukkan ketinggian 3,15 meter turun 15 cm dari Rabu (26/12/2018) dengan ketinggian 3,30 meter,ungkap Hadi Penandio.
Disinggung soal pengungsi, Hadi Penandio menyampaikan hingga hari ini tinggal 3 titik lokasi pengungsi saja.Km 9 sebanyak 4 kk, KM 8 sebanyak 27 kk dan jalan sultan syarif hasyim 3 kk.
” Tim dilapangan tetap terus siaga.Dinas dan instansi terkait saat ini sedang melakukan pemantauan dan tugas masing – masing.Seperti kesehatan tetap memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat pasca banjir.Dinas pendidikan mendata sekolah yang masih terdampak banjir. Berikut pemantauan terhadap sarana dan prasarana yang rusak dan terendam banjir, ” tutupnya. (ZoelGomes)