Saharan, Penerima Anugerah Budaya Provinsi Riau Tahun 2023 Dari Kabupaten Inhu

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Provinsi Riau pada tahun 2023 ini memberikan Anugerah Budaya kepada 15 tokoh yang dinilai berjasa terhadap kelestarian budaya di Provinsi Riau, salah satunya adalah Saharan dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Saharan adalah putra asli kelahiran Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Inhu pada 04 April 1966. Beliau menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) nya di SDN Kota Lama pada tahun 1981, kemudian beliau melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP YPW Bakti Pertiwi Rengat Kabupaten Inhu pada tahun 1981-1984. Beliau melanjutkan pendidikan SPG YPW Bakti Pertiwi Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada tahun 1984-1987.

Bacaan Lainnya

Saharan nama kesehariannya, merupakan Koordinator Juru Pelihara Cagar Budaya Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batu Sangkar Wilayah Kerja Sumbar,Riau dan Kepri yang sekarang bernama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Riau dan Kepulauan Riau di Tanjung Pinang dengan wilayah kerja Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.

Juru pelihara Cagar Budaya adalah merupakan salah satu Profesi yang digeluti dengan segala pengabdiannya bekerja sebagai Pelestari Warisan Budaya, baik yang bersifat Bendawi (Tangible) maupun yang bersifat Non Bendawi (Intangible) bidang cagar budaya yang mempunyai tugas memelihara, menjaga keamanan dan keselamatan cagar budaya agar tidak hilang, hancur, rusak, atau musnah.

Baginya Musibah terbesar adalah hilang dan musnahnya Warisan Budaya di muka Bumi ini.

Kesehariannya Saharan bekerja di Komplek Makam Raja Narasinga II. Sampai saat ini komplek pemakaman itu masih terpelihara dengan baik. Selain itu, beliau juga merupakan Tokoh masyarakat, sebagai Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Inhu membidangi Penyelaras Budaya.

Selain itu beliau juga dikenal sebagai Tokoh sejarah Kabupaten Inhu, sapaan akrabnya Saharan Sepur. Sepur adalah singkatan dari kata Sejarah Purbakala, Bahkan juga beliau memiliki peran penting di dalam melestarikan cagar budaya, beliau merupakan Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Inhu.

Tentunya tenaga ahli yang memiliki lisensi atau telah di assessment dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia pada bulan Oktober tahun 2022 yang lalu dan dinyatakan berkompeten dalam Melindungi, Melestarikan, Mengembangkan dan Pemanfaatan Cagar Budaya, Khususnya di Kabupaten Inhu dan Provinsi Riau pada Umumnya.

Motivasi kerjanya adalah : Kerja itu adalah Ibadah, Kerja itu adalah Hobby dan Kerja itu adalah Kebahagiaan.

Saharan menerima anugerah budaya sebagai orang yang merupakan penggerak seni budaya dan juru pelihara cagar budaya Kabupaten Inhu.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen menerangkan Anugerah Budaya ini telah diselenggaran selama tiga tahun berturut-turut. Dirinya menambahkan, hal ini bertujuan untuk memberikan penghargaan dan apresiasi kepada tokoh budaya dan pelaku budaya Riau.

“Kegiatan bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada orang atau komunitas yang memiliki prestasi serta kontribusi luar biasa sesuai bidangnya dalam kemajuan kebudayaan di Provinsi Riau,” ujarnya.

Di tahun 2023, ini merupakan tahun ketiga, seluruh penerima Anugerah Budaya merupakan usulan yang diterima untuk kategori perorangan.

“Program kegiatan Anugerah budaya selalu menjadi bagian penting yang di agendakan oleh Dinas Kebudayaan,” singkatnya. (man)

Pos terkait