Momen Lebaran Terakhir Korban Kecelakaan Transj Vs Bajaj

Mendiang Aji, korban kecelakaan bajaj vs TransJ (dok. Istimewa)

RIAUDETIL.COM – Aji Sofyan Saputra (35) meninggal akibat kecelakaan bajaj vs bus Transjakarta di Pademangan, Jakarta Utara, sehari setelah Lebaran. Lebaran itu menjadi momen terakhir Aji bersama keluarganya.

Dirangkum detikcom, kecelakaan maut itu terjadi pada Senin (25/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Malam hari sebelum kejadian itu atau tepatnya Minggu (24/5) malam, Aji sempat bertemu dengan ayahnya, Rudi.

Bacaan Lainnya

“Malam sebelumnya Lebaran (hari pertama) sama saya. Malam kan saya datang habis magrib,” kata Rudi ketika ditemui detikcom di kediamannya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/5/2020).

Namun siapa sangka, malam itu menjadi momen terakhir Rudi bertemu dengan putranya. Hingga Senin (25/5) pagi, Aji mengalami kecelakaan. Rudi mengetahui anaknya meninggal setelah pagi itu dia mencari puteranya ke pangkalan bajaj. Pagi itu, Rudi baru saja pulang ziarah kubur di TPU Penggilingan.

“Saya setelah dari makam (ziarah) Penggilingan mau mampir ke Pademangan keluarga saya. Saya pulang dari Penggilingan sekitar jam setengah 8.00 WIB saya sempat cari anak itu ke pangkalan, mangkalnya kan di samping Samsat Jakarta Utara. Tapi nggak ketemu, saya berdua sama adiknya almarhum,” ujar Rudi.

“Saya nanya ke teman-temannya yang ada di bajaj. Katanya udah lama, terus nanti saya ke sini lagi aja. Tapi bajajnya dia ada di situ,” lanjutnya.

Saat berada di Ampera, Jakarta Selatan, Rudi mendengar kabar duka meninggalnya sang putra.

“Setelah itu saya ke Ampera rumah kakak saya silaturahmi. Setengah jam saya dapet kabar bahwa bapak segera meluncur ke Laka Lantas Pospol Bintang Mas. Saya meluncur sampai di situ dikabarkan anak bapak sudah tidak ada,” tuturnya.

Rudi menyebutkan bahwa Aji bekerja sebagai sopir bajaj. Aji baru dua minggu kerja narik bajaj karena terdampak wabah Corona (COVID-19).

“Kerjanya narik bajaj. Karena pertama-tama bukan narik bajaj dia. Dia narik taksi, karena keadaan PSBB begini taksi itu sepi, dia banting setir lari ke bajaj,” kata Rudi.

Rudi mengatakan, putra sulung dari istri pertamanya itu baru sekitar dua minggu menarik bajaj. Anaknya memilih menjadi sopir bajaj karena mudah dijalani selama PSBB.

“Karena semuanya pada lockdown ibaratnya ojek online apapun nggak jalan, dia istilahnya ‘apa ya yang bisa jalan?’. Akhirnya dia narik bajaj dari pada sana nggak sini nggak yang hidupkan cuma bajaj doang bisa masuk kampung-kampung,” ungkap Rudi.

Kecelakaan terjadi pada Senin (25/5) sekitar pukul 08.00 WIB di Jalan Lodan, tepatnya perempatan Hailai, Pademangan, Jakarta Utara. Kecelakaan diduga diakibatkan rem bajaj kurang pakem sehingga menabrak bodi samping bus TransJakarta dan terguling.Sebelumnya diberitakan kecelakaan maut melibatkan bus TransJakarta dan sebuah bajaj terjadi di Pademangan, Jakarta Utara. Kecelakaan tersebut mengakibatkan satu orang penumpang bajaj meninggal dunia.

Kecelakaan terjadi pada Senin (25/5) sekitar pukul 08.00 WIB di Jalan Lodan, tepatnya perempatan Hailai, Pademangan, Jakarta Utara. Kecelakaan diduga diakibatkan rem bajaj kurang pakem sehingga menabrak bodi samping bus TransJakarta dan terguling.*(dC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *