RIAUDETIL.COM – Teror petasan ke rumah Bupati Kediri disertai pesan bernada ancaman. Pesan ancaman itu membawa atau mencatut nama NU.
Pengurus Cabang Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Kabupaten Kediri meminta polisi untuk mengusut secara tuntas kejahatan teror di rumah Bupati Kediri tersebut.
“Kami meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kejahatan teror tersebut hingga ke akar-akarnya,” jelas Sekretaris PC LPBHNU Kabupaten Kediri Taufiq Dwi Kusuma, Senin (17/8/2020).
Taufiq menyesalkan insiden teror petasan rumah Bupati Kediri Haryanti Sutrisno. Taufiq juga menyesalkan adanya pesan bernada ancaman yang membawa-bawa nama NU.
Pesan dalam teror tersebut ada di selongsong petasan dengan tulisan ancaman ‘Kediri milik NU. Angkat kakimu sebelum kamu dan keluargamu kami bakar, NKRI harga mati’.
Oleh karena itu, pihak LPBHNU menyesalkan nama NU dikait-kaitkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa teror atas nama Nahdlatul Ulama (NU) sungguh sangat memprihatinkan, khususnya bagi warga jemaah Nahdlatul Ulama.
Dalam teror tersebut berkembang isu liar yang mencoba membenturkan dan memaksa NU Kabupaten Kediri ditarik dalam situasi politik. Kabupaten Kediri akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Desember 2020. Selain itu, teror tersebut juga merusak perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI di wilayah Kabupaten Kediri.
Taufiq menegaskan teror tidak dibenarkan dalam bentuk apa pun, terlebih lagi menyeret nama NU dalam pusaran kejadian tersebut.
LPBHNU Kabupaten Kediri, lanjut Taufiq, juga mengajak kepada seluruh jemaah Nadhlatul Ulama Kabupaten Kediri untuk tetap tenang, patuh, dan tunduk pada organisasi NU dan fatwa para masyayikh.
“NU Kabupaten Kediri tetap komitmen pada politik keumatan di atas semua golongan ahlus sunnah wal jamaah. Teror dan tindak kekerasan dalam bentuk apa pun dapat dipastikan bukan wujud sikap dari jemaah Nahdlatul Ulama,” pungkas Taufiq.***(detik.com)