RIAUDETIL.COM, JAKARTA – PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, telah menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp2 miliar sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kondisi pandemik dalam penanganan COVID-19.
Bantuan diberikan kepada rumah sakit rujukan, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat terdampak COVID-19, beberapa di antaranya melibatkan mitra binaan program CSR perusahaan.
Hermansyah Y Nasroen, Public Relations Manager PT Pertamina EP, mengatakan ada beberapa jenis bantuan yang diberikan perusahaan di sembilan provinsi.
“Jenis bantuan yang diberikan adalah Alat Pelindung Diri (APD), hand sanitizer, paket disinfektan, masker, paket sembako, dan paket alat pendukung kesehatan,” katanya Sabtu (25/4/2020) di Jakarta.
Dijelaskannya, hingga 21 April 2020,
Pertamina telah memberikan bantuan 5.915 hand sanitizer berbagai ukuran dari 50 mililiter hingga 5 liter, 189 paket disinfektan berikut peralatannya, 24.725 masker, 4.501 berbagai macam jenis APD, 2.414 paket sembako termasuk vitamin, susu, dan jamu herbal serta 78 paket alat pendukung Kesehatan termasuk thermometer dan media sosialisasi spanduk imbauan.
“Pada Selasa (21/4/2020), Pertamina EP menyerahkan bantuan kepada PT Pertamina Bina Medika IHC. Bantuan yang diberikan berupa Set APD, hand sanitizer, masker medis, dan cairan disinfektan,” terangnya lagi.
Hermansyah berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi tenaga medis. Pemberian bantuan ini juga dapat memotivasi semangat tenaga medis untuk bekerja secara maksimal dengan perlindungan yang memadai.
“Tentunya, ini juga merupakan bentuk kepedulian perusahan terhadap kondisi pandemik, khususnya kepada para pejuang tenaga kesehatan yang mendedikasikan diri untuk Kesehatan masyarakat khususnya dalam penanganan pandemic covid 19 ini,” ujarnya.
Catur Dermawan, Direktur Keuangan Pertamina Bina Medika, mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas bantuan yang diterima dari Pertamina EP.
Dengan kondisi saat ini, bantuan yang didapat sangat membantu para tenaga medis.
“Dengan risiko bahaya terpaparnya para tenaga medis yang berhadapan dengan para pasien, bantuan ini amat bermanfaat dan berguna,” ujarnya.***