Februari 2021, Pemkab Pelalawan Gelar Panen Raya Padi Sehat Varietas Unggul di Kuala Kampar Luasan 450 Hektar

 

Pelalawan, riaudetil.com – Dijadwalkan pada bulan depan Februari 2021 mendatang, Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanan Pangan dan Holtikultura (DKPTPH) akan menggelar panen raya padi seluas 450 hektar yang dipusatkan di desa Teluk Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau.

Bacaan Lainnya

Hal ini dibenarkan oleh Budi Surlani Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan,Tanaman Pangan dan Holtikultura (DKPTPH) Kabupaten Pelalawan kepada riaudetil.com, Selasa (19/1/2021).Menurutnya,

padi yang akan dipanen jenisnya padi varietas unggul  jenis Inpara.

” Padi ini bebas residu atau padi organik.

Varietas padi yang tahan terhadap genangan air, untuk daerah rawa, daerah yang sering tergenangi air atau sering terendam air.Padi ini adalah padi sehat jarena tidak anda unsur kimia makanya disebut padi ini bebas residu atau padi organik,” ungkapnya.

Ditambahkannya, Pemkab Pelalawan melalui DKPTPH Pelalawan memang konsen untuk mengembangkan varietas unggul di lahan 450 hektar.

” Kalau bicara luasan lahan kawasan padi di Kuala Kampar 5.806 hektar yang terhampar di lima desa di Kecamatan Kuala Kampar yakni Desa Sungai Upih, Desa Sungai Solok, Desa Teluk Bakau, Desa Serapung dan Desa Teluk Beringin.Kuala Kampar berpotensi menyumbang produksi  padi lebih 60.000 ton.Perhektar menghasilkan padi 4,6 ton. Namun khusus untuk varietas unggul Kita fokuskan diatas lahan 450 hektar.

 

” Kita berharap untuk pemasaran kedepannya lebih ditingkatkan terutama peran dari semua pihak termasuk pihak Lropinsi Riau.Makanya Kita jadwalkan, untuk panen raya padi varietas unggul yang akan dipanen pada Februari mendatang menghadirkan langsung Gubernur  Riau,” ucapnya.

Dilanjutkannya, Kabupaten Pelalawan dengan upaya inovasi telah memiliki 5 varietas padi unggul pasang surut yang telah dilepas dan dilaunching yakni cekau, karya, bono, mendol dan inpara.

” Tahun 2020 lalu Indeks Pertanama IP 200 atau panen 2 kali dalam setahun meski belum maksimal. Saat ini sedang dibangun pintu air close stored berupa penampungan air hujan untuk mengatasi masalah perairan sawah melalui anggaran APBN dan APBD Propinsi. Kita berharap dengan pembangunan pintu air diharapkan IP 200 setahun bisa 2 kali panen akan maksimal,” bebernya.

Dikatakannya juga, jika kondisi yang dihadapi para petani saat ini pada waktu melakukan bercocok tanam padi, masih kurangnya kelengkapan alat pertanian seperti alat mesin pertanian.

Untuk saat ini, para petani dihadapi pada alat pertanian seperti tractor roda empat, combine harfester yang besar. Jumlahnya yang ada sangat minim dengan luasan lahan di Kuala Kampar.

” Kita berharap bantuan dari Provinsi dan pusat. Sebelumnya kita sudah pernah mengajukan bantuan alat pertanian tersebut, namun belum ada tanggapan dari Provinsi dan pusat.Mudah – mudahan kedepan masalah alat pertanian akan teratasi,” tutupnya. (ZoelGomes)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *