RIAUDETIL.COM – Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (Amphuri) mencatat ada 1.685 jemaah umroh asal Indonesia, yang telah transit di sejumlah negara, dan tak bisa melanjutkan ibadah. Amphuri mengatakan sebagian besar jemaah sudah kembali ke Tanah Air, namun masih ada ratusan orang yang terjebak saat transit di Istanbul, Turki.
“Kemarin saat kejadian tanggal 27 kami melakukan pengecekan. Kan mereka sudah terbang, harus berhenti di negara transit. Kemudian di negara transit, harus masuk ke Saudi, nah itu kan dilarang. Kami lakukan pengecekan ada 1.685 (jemaah),” kata Ketua Umum Amphuri Joko Asmoro, di Hotel Ibis, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).
Joko menjelaskan jumlah jemaah yang masih berada di Instabul ada 532 orang. Mereka saat ini menunggu giliran penerbangan.
“Alhamdulilah. Tinggal Istanbul, karena Istanbul itu cukup besar ada 410 orang, tambah 122 (jemaah) itu kan ada menunggu proses penerbangan,” tutur Joko.
Amphuri belum dapat memastikan kapan kebijakan penyetopan umroh ini dicabut. Joko belum mau berbicara mengenai kerugian materil dari dampak kebijakan ini.
“Semua pihaklah, kita berusaha sama-sama kan. Ini di luar kemampuan kita. Jangan bicara rugi, kan ini demi keamanan kita. Toh nggak bisa memberikan pelayanan terbaik di Saudi kalau nggak aman,” ujar dia.
“Jemaah Indonesia yang terdampak karena tidak berangkat pada tanggal 27 Februari 2020 sebanyak 2.393 jemaah, berasal dari 75 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), yang diangkut oleh 8 maskapai penerbangan,” demikian kata Kemenag lewat akun Twitter resminya, @Kemenag_RI, Jumat (28/2/2022).Diketahui, Arab Saudi menangkal penyebaran virus corona dengan cara menghentikan sementara kedatangan jemaah umroh dari luar negeri. Buntut dari situasi ini, ribuan jemaah dari Indonesia batal menunaikan umroh.***(detik.com)