RIAUDETIL.COM – Seorang dokter gigi perempuan berinisial IY (35) ditemukan tewas gantung diri. Korban ditemukan tewas di lantai 2 tempat praktiknya beroperasi sehari-hari di Tegalsari, Surabaya.
Salah seorang saksi Lili (50) sekaligus rekannya seprofesi mengatakan korban pertama kali tewas gantung diri diketahui oleh anak Lili sekitar pukul 15.30 WIB. Ia tak menyangka korban nekat melakukan bunuh diri, sebab, selama ini korban dikenal religius.
“Tadi saya sama anak saya ke sini. Tak cari kok gak ada orangnya. Terus dicek ke atas sama anak saya, terus anak saya teriak dia bunuh diri,” kata Lili kepada detikcom di lokasi, Selasa (24/3/2020).
“Saya gak nyangka. Dia anaknya lebih religius daripada saya. Dia yang ngajarin saya doa-doa selama ini. Dia juga pasti tahu kalau bunuh diri itu dosa, masuk neraka,” beber Lili sambil terus meratap.
Menurut Lili, korban membuka praktik di tempat itu sudah sejak 3 tahun terakhir ini. Sedangkan selama ini, korban tinggal di rumahnya sementara sejak ramai virus corona merebak.
“Ini tempat praktik saya. Tadinya mau buka praktik bersama saya. Dia dokter gigi, saya dokter umum. Tapi suami saya melarang karena mobil saya kan gak bisa masuk gang. Akhirnya tempat ini dipakai sendiri praktiknya. Dia sudah saya anggap adik saya sendiri,” terang Lili.
“Sejak ada ramai corona dia tinggal di rumah sama saya. Kan kalau ada edaran dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) untuk sementara ndak boleh buka praktik dulu karena ada corona,” tambahnya.
Menurut Lili, korban diduga nekat bunuh diri diduga sedang dirundung masalah. Meski begitu, korban tidak pernah menceritakan kepadanya apa masalahnya.
“Dia gak punya riwayat sakit apa-apa. Dugaan saya ada masalah. Tapi saya gak tahu masalah apa. Yang tahu itu teman-teman sebayanya. Karena lebih sering curhat ke teman-temannya,” bebernya.
“Tadi pagi bahkan sempat komunikasi dengan saya. Bilang pamit ke saya. Makanya saya ke sini mau tanya pamit ke mana. Tapi gak tahunya seperti ini. Saya sudah gak ketemu lagi,” tandas Lili.
Pantauan di lokasi, hampir sekitar 2 jam lebih, polisi dan tim Inafis melakukan olah TKP dan langsung membawanya ke RSU dr Soetomo. Sementara warga yang penasaran tampak berkumpul dan berkerumun di depan lokasi untuk melihat evakuasi.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.***(detik.com)