Manager PT Inecda Dinilai Putar Balikan Fakta

Foto Ilustrasi

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Pernyataan General Manager PT Inecda Plantation Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Khamdi sebagamana dilansir dari salah satu media online dinilai kontroversi.

Pasalnya Khamdi menjelaskan bahwa mewabahnya spisies kumbang tanduk di kebun kelapa sawit dan kelapa makan milik masyarakat, bukanlah berasal dari areal kebun PT Inecda.

Bacaan Lainnya

Alasannya menurut Khamdi spisies ini lazimnya menyerang dan bermukim di tanaman kelapa makan bukan kelapa sawit.

Dalam kesempatan tersebut Khamdi menhgatakan bahwa hal ini berdasarkan dari hasil penelitian Tim Lembaga Pusat Penelitian Kelapa Sawit (LPPKS) yang berkantor di Medan (Sumut).

Diterangkannya bahwa, kumbang tanduk kerap menyerang dan bermukim di tanaman kelapa makan, namun karena tanaman kelapa makan di pemukiman penduduk tidak terlalu banyak (Terbatas) dan tidak ada yang berkebun kelapa makan, maka spisies itu menyerang ke tanaman kelapa sawit, khusus pada Spisies ini, tidak menyerang tanaman kelapa sawit usia tua.

“Maka bisa dibantah bahwa spisies ini bukan berasal dan kebun PT Inecda akibat terjadinya replanting,” katanya.

Namun hakekatnya yang diserang kumbang tanduk ini adalah kelapa sawit yang baru ditanam PT Inecda, hingga sedikit ekstra kerja keras menanggulanginya dengan berbagai macam cara.

Menurut Khamdi, batang sawit yang direplanting pada tahap pertama dilakukan penanaman (Dikubur) pada lokasi areal jalur gawangan mati.

“Sedangkan replanting tahap dua, batang sawit dirajang dengan ukuran ketebalan 10 cm, agar batang sawit yang telah dirajang itu cepat membusuk, guna menghindari tempat bersarangnya kumbang tanduk,” katanya lagi.

Sementara itu Humas PT. Inecda Joko Dwiyono ketika dikonfirmasi dihadapan Tim dari Dinas LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Provinsi Riau mengaku bahwa PT. Inecda pada saat melakukan reflanting hanya membiarkan begitu saja pohon kelapa sawit yang ditumbang.

Hal ini langsung dibantah oleh salah seorang dari tim DLHK yang menyatakan bahwa hal tersebut salah, harusnya PT. Inecda memotong-motong batang kelapa sawit tersebut agar tidak menjadi sarang kumbang tanduk, katanya saat itu. (Man)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *