Limbah PT. SIR Diduga Cemari Sungai Bongkal Malang

RIAUDETIL.COM, RENGAT – PT. Sawit Inti Raya (SIR) yang berada di Desa Dusun Tuo Pelang, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu (lnhu) diduga telah mencemari aliran air anak sungai Bongkal Malang yang sebelumnya menjadi sumber air bersih bagi warga sekitar.

Diduga kuat, limbah pengolahan kelapa sawit itu sengaja dibuang oleh managemen perusahaan. Hal itu terbukti, ditemukannya pipa pembuangan limbah dari kolam penampungan pabrik, menuju aliran anak sungai itu.

Bacaan Lainnya

“Sungai itu, sebelumnya menjadi sumber air bersih bagi kami, dan sejak PKS itu beroperasi, air sungai yang dulunya bening berobah menjadi keruh kehitaman,” ujar salah seorang warga sekitar, kepada wartawan, Jumat (24/7/2020).

Bahkan kata sumber tersebut, kejadian pencemaran sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir, tidak hanya untuk kebutuhan sumber air bersih, air dari aliran sungai tersebut, juga merupakan sumber air untuk mengairi persawahan warga setempat

“Selain limbah yang diduga mencemari aliran sungai itu, abu hasil pembakaran pabrik juga dinilai telah mencemari udara, saking parahnya, abu yang beterbangan itu menempel pada jemuran warga,” katanya.

Tidak itu saja, warga setempat juga mengeluhkan adanya bau tidak sedap dan menyengat yang dihasilkan pabrik, terutama saat angin berhembus ke arah desa mereka.

“Ini sudah sangat meresahkan, jika terus didiamkan dikhawatirkan akan menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi kami warga sekitar,” katanya lagi.

Maka dari itu, kita minta pihak terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Inhu untuk dapat mengambil langkah tegas, ujarnya.

Dilansir dari salah satu media online Kepala Desa (Kades) Dusun Tuo Pelang, Ridwan, membenarkan adanya pipa dari arah pabrik PT SIR yang berada dalam sungai tersebut. 

“Benar ada pipa dari arah pabrik di dalam sungai tersebut. Apakah itu pipa pembuangan limbah atau tidak, saya tidak tau persis,” jawabnya.

Namun, terkait adanya bau menyengat yang ditimbulkan oleh operasional pabrik tersebut, Ridwan mengakui hal itu. “Jika angin mengarah ke desa kami, bau itu memang sangat mengganggu penciuman,” singkat Ridwan. 

Hingga berita ini dipublis, managemen PT SIR masih belum berhasil dihubungi untuk kepentingan konfirmasi. (Man)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *