25 Mahasiswi Kebidanan ITB Indragiri Ikuti Prosesi Pemasangan Pin Kompetensi dan Ucap Janji

RIAUDETIL.COM, INHU – Sebanyak 25 mahasiswi Program Studi Sarjana Kebidanan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Indragiri Angkatan I Tahun Akademik 2025/2026 mengikuti prosesi Pemasangan Atribut Pin Kompetensi dan Ucap Janji Mahasiswi Kebidanan yang digelar di Gedung Sejuta Sungkai, Kamis (27/11/2025)

Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan, Bidan Yopi Wulandari SST MKeb dalam laporannya menyampaikan bahwa prosesi ini merupakan tahapan penting sebelum mahasiswa terjun ke lahan praktik.

Pada kesempatan tersebut turut diumumkan tiga mahasiswi berprestasi, yakni: Nanda Dwi Rindiani dengan IPK 3,84, Marischa Putri Lestari dengan IPK 3,43 serta Dina Alfi Maghfiroh dengan IPK 3,42.

Ketiganya menerima penghargaan dan pemasangan pin kompetensi secara simbolis oleh Bupati Indragiri Hulu (Inhu) yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, didampingi Rektor ITB Indragiri dan Ketua Yayasan Pendidikan Indragiri.

Rektor ITB Indragiri, Raja Marwan Indra Saputra, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar para mahasiswi senantiasa menjaga etika, moral dan profesionalisme selama menjalani praktik di lapangan.

Beliau menegaskan bahwa pengucapan janji mahasiswi merupakan komitmen moral bagi calon tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya.

Rektor juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhu atas dukungan, pembinaan serta pendampingan yang telah diberikan, sehingga proses pendidikan dapat berjalan sesuai regulasi dan standar yang berlaku.

Sementara itu, Bupati Inhu yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Syaiful Bahri SSos menegaskan bahwa pemasangan pin kompetensi dan ucap janji merupakan prosesi seremonial penting sebelum mahasiswi memasuki praktik klinik kebidanan.

“Prosesi ini menjadi simbol kesiapan mahasiswi dalam mengembangkan kompetensi dasar untuk memberikan asuhan kebidanan secara profesional,” terangnya.

Beliau berpesan agar para mahasiswi selalu menjaga integritas, profesionalisme dan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap praktik kebidanan.

“Manfaatkan setiap proses pembelajaran dan pengalaman sebagai bekal menjadi tenaga kesehatan yang tidak hanya terampil, tetapi juga berempati,” ujarnya.

Acara berlangsung khidmat dan menjadi tonggak awal bagi para mahasiswi kebidanan ITB Indragiri dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia praktik klinik yang sesungguhnya. (Man)