3 Bulan Dihantam Corona, Pariwisata Indonesia Rugi Rp 140 Triliun

RIAUDETIL.COM – Sudah 3 bulan wabah Corona di Indonesia. Tak adanya pergerakan wisatawan, devisa untuk Indonesia dipastikan turun.

Pariwisata Indonesia menargetkan devisa sebanyak USD 21 miliar dan USD 23 miliar dari ekonomi kreatif di tahun 2020. Angka ini tadinya diperkirakan naik dari tahun 2019.

Bacaan Lainnya

Tahun 2019, devisa dari sektor pariwisata mencapai Rp 280 triliun. Angka ini naik dibandingkan tahun 2018 yaitu Rp 270 triliun.

Namun adanya pandemi Corona membuat negara-negara di dunia tutup gerbang. Indonesia pun mau tak mau ikut berhenti kampanyekan wisata.

Meski baru 3 bulan mewabah di Indonesia, namun dampak Corona begitu terasa dalam pariwisata. Kehilangan devisa pun harus direlakan.

“Terkait angka kerugian, devisa dari sektor wisata tahun ini diperkirakan hilang sampai separuhnya dari tahun lalu. Hal ini dikarenakan kunjungan wisman yang juga menurun. Untuk angka kerugian pasti, sedang dihitung,” ujar Agustini Rahayu, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kepada detikcom.

Jadi jika tahun lalu devisa dari wisata mencapai Rp 280 triliun maka tahun ini devisa hanya Rp 140 triliun saja.

Kini masyarakat yang bekerja di sektor pariwisata harus diam di rumah. Tak ada wisatawan, maka tak ada pemasukan.

Manajemen krisis pun diadakan. Kemenparekraf membuka berbagai kanal komunikasi publik untuk mendata para pekerja di sektor wisata. Komunikasi bisa diakses melalui medsos, website kemenparekraf.go.id, microsite pedulicovid19.kemenparekraf.go.id, dan contact center.

“Kemenparekraf juga telah melakukan pendataan informasi industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak COVID-19 di seluruh daerah. Data-data yang terkumpul saat ini tengah diolah, dianalisa, dan diproses,” pungkasnya.***(detik.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *